Berikut Ini Perbedaan Antara Tunangan dan Lamaran

Mungkin sebagian dari masyarakat kita ada mengganggap sama antara tunangan dan lamaran. Padahal jika diteliti secara secara detail, keduanya merupakan rangkaian prosesi pranikah yang berbeda.
Lantas, apa perbedaan tunangan dan lamaran?
Tunangan lebih meniru budaya barat dimana kedua pasangan saling mengikat janji untuk menikah dan membina rumah tangga bersama. Dalam prosesnya, sang pria akan melingkarkan cincin di jari manis wanita yang dicintainya.
Sedangkan lamaran atau dalam Islam dikenal dengan istilah ‘khitbah’ menjadi gerbang masuknya ikatan pernikahan. Jika lamaran diterima oleh pihak wanita dan keluarga, maka keduanya bisa langsung merencanakan waktu akad nikahnya.
Wanita yang sudah dilamar oleh laki-laki dan menerimanya, maka ia tidak boleh menerima pinangan dari laki-laki lainnya, kecuali laki-laki yang sudah melamarnya itu memutuskan untuk membatalkan lamaran tersebut.
Perbedaan lainnya adalah pada waktu rentang menuju ke jenjang pernikahan. Orang yang tunangan biasanya belum siap untuk menuju ke jenjang pernikahan baik secara materi, mental, maupun faktor lainnya.
Sementara pada lamaran, kedua belah pihak sudah siap untuk ke jenjang pernikahan dan disetujui oleh keluarga dari masing-masing pihak. Dengan begitu, jarak waktu antara lamaran ke jenjang pernikahan biasanya tidak terlalu lama.
Tata Cara Lamaran dalam Islam

1. Mendatangi Rumah Calon Pasangan
Dalam hal ini, untuk menyatakan keseriusannya, pihak pria bersama keluarga bisa langsung datang mengunjungi rumah wanita yang mau dilamarnya.
Hal ini sesuai dengan yang dilakukan Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Umar rhadiyallahu ‘anhu berkata” “Nabi meminang Hafshah kepadaku lalu aku menikahkan beliau.” (HR. Bukhari).
2. Menyampaikan Tujuan Kedatangan
Bersama dengan keluarga, pihak laki-laki menyampaikan maksud ketanagannya. Sampaikan pada wali wanita bahwa anda berniat untuk melamarnya dan ingin memperistrinya.
Baca juga: Tips Berhubungan Seks Pasangan Suami Istri Agar Keluarga Harmonis
3. Tunggu Jawaban wanita
Inilah yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua orang terutama oleh pihak pria yang mau melamarnya, yakni menunggu jawaban dari pihak wanita apakah menerima atau menolak lamaran tersebut.
Jika wanita yang dilamarnya itu masih gadis, maka jawabannya adalah dengan diamnya. Sedangkan jika sudah janda, maka tidak cukup hanya dengan diam saja tetapi perlu pertanyataan yang jelas, menerima atau menolaknya.
Dalam sebuah hadits, dari Abu Hurairah, Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak boleh menikahkan seorang wanita janda (ayim) sebelum persetujannya dan tidak boleh menikahkan seorang perempuan gadis (al bikr) sebelum memiliki izinnya.’ Lalu sahabat bertanya, “Bagaimana bentuk izinnya ya Rasulullah?” Rasulullah melihat dan menjawab,: ”izinnya adalah diamnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hantaran Lamaran

Sudah menjadi tradisi di masyarakat, orang yang melakukan lamaran biasanya akan membawa sejumlah hantaran yang bermacam-macam, antara lain:
1. Perlengkapan Kecantikan
Sebagaimana yang sudah diketahui bahwa pada umumnya kaum wanita ini sangat suka untuk merawat tubuhnya. Untuk itu, anda bisa memberikan hantaran lamaran kepada pasangan anda berupa satu set perlengkapan kecantikan. Adapun contoh dari perlengkapan kecantikan tersebut seperti, lotion, loofah mandi, lilin aroma terapi, lulur mandi, scrub, dan lain sebagainya
2. Aksesoris
Untuk hantaran lamaran, tidak salahnya anda untuk memberikan pasangan anda berupa aksesoris fashion yang sedang ngetrend saat ini, atau aksesoris yang merupakan pavorit pasangan anda. Pastikan aksesoris tersebut sangat disukai oleh pasangan, caranya adalah coba cek aksesoris merk apa yang sangat disukainya, atau pasangan anda suka melihat-lihat toko apa. Dengan demikian anda akan memiliki acuan untuk memilih aksesoris yang akan diberikan kepada pasangan anda pada saat hari pernikahan nanti.
Baca juga: Filosopi Sepatu Dalam Kehidupan yang Begitu Bermakna