Denial merupakan sebuah mekanisme pertahanan yang melibatkan pengabaian realitas situasi untuk menghindari kecemasan. Tidak mengakui kenyataan atau menyangkal konsekuensi dari kenyataan merupakan salah satu penyangkalan tersebut. Konsep tentang penolakan pertama kali diungkapkan oleh Sigmund Freud yang menggambarkannya sebagai penolakan untuk mengetahui fakta yang bisa menimbulkan kesedihan atau kekecewaan. Sikap penyangkalan ini ditujukan seseorang sebab gagal mengenali konsekuensi dari perilakunya. Penyangkalan atau penolakan ini merupakan cara untuk mengatasi konflik seperti emosional dan juga bisa menimbulkan hal baik dan buruk. Apabila fase penyangkalan dapat menjadi waktu jeda bagi seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi pada dirinya, maka sikap denial dapat menjadi hal yang baik, sehingga ia mengerti apa yang harus dilakukan ke depannya. Namun sikap denial pun dapat menjadi hal buruk jika berkaitan dengan kesehatan sehingga dapat memicu munculnya stres. Untuk memahami mengenai sikap denial, berikut penulis telah merangkumnya dari berbagai sumber.
Pengertian Denial
Penyangkalan atau denial adalah termasuk ke dalam jenis pertahanan yang sering digunakan. Bentuk penyangkalan terhadap kenyataan atau menyangkal impuls-impuls merupakan bentuk dare denial. Hal ini dilakukan untuk menghindari ancaman yang dikenal. Secara garis besar, sikap penyangkaan atau denial bisa terjadi pada seseorang yang baru saja mengalami kejadian yang menyedihkan. Reaksi penolakan merupakan sebuah reaksi yang normal dilakukan seseorang di saat tengah emosi. Di mana penyangkalan atau denial merupakan salah satu mekanisme pertahanan yang biasa dilakukan untuk melindungi dari hal apapun yang dipercaya. Denial atau penyangkalan juga di sebut sebagai sebuah mekanisme pertahanan secara psikologis untuk membantu seseorang menghindari kebenaran yang berpotensi menimbulkan kesedihan. Hal ini berarti semua orang pada suatu titik tertentu akan mengalami denial atau penyangkalan. Pasalnya, hal ini merupakan suatu cara normal untuk melindungi ego yang bisa membawa seseorang pada situasi yang rumit.
Cara Mengatasi Denial
Pengertian dari penyangkalan atau denial merupakan hal yang sebaiknya tidak dijadikan kebiasaan. Ketika merasa tidak bisa memikirkan langkah selanjutnya saat mendengar berita mengejutkan, maka hal ini tidak masalah. Karena, itu merupakan suatu mekanisme alami untuk memproses apa yang tengah terjadi. Satu hal yang tak kalah penting yaitu memastikan denial atau penyangkalan ini tidak berlangsung selamanya namun untuk sementara. Hal lainnya yang perlu dipahami terkait dengan denial atau penyangkalan adalah:
1. Tidak akan Mengubah Situasi
Sebesar apapun penyangkalan yang dilakukan, maka hal ini tak akan mengubah situasi yang tengah terjadi. Memang hal ini bisa membuat pikiran tak dipenuhi pemikiran tentang suatu hal, tetapi tetap saja kenyataan harus disikapi dengan nyata.
Coba pertimbangkan apa saja konsekuensi negatif yang mungkin muncul dengan menunda melakukan sesuatu, sebelum menyangkalnya. Misalnya, kamu coba berbicara dengan orang yang terpercaya sehingga bisa menjadi pilihan untuk mendapat sudut pandang lain.
2. Validasi Emosi
Ketika kamu menghadapi situasi di luar kendali, maka tak masalah jika kamu merasa takut, cemas, dan emosi negatif lainnya. Coba kamu resapi dan pahami apa yang tengah dirasakan supaya bisa berpikir rasional dengan langkah yang akan diambil selanjutnya.
3. Menuliskan Jurnal
Coba tuliskan dalam jurnal apa yang terjadi dikala situasi terasa merepotkan. Dengan begitu akan membantu menggambarkan kondisi yang tengah dihadapi. Yaitu, bisa dengan menuliskan jurnal sehingga akan muncul ide baru terkait dengan solusi yang mungkin akan diambil.
Baca juga: Pengertian Physical Touch & Ciri-Cirinya!
Sumber: https://beritanakmuda.com/