Advertisements

Sebagai wanita, sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui seperti apa siklus menstruasi kita. Dengan mempelajari cara mengetahui siklus menstruasi, kita bisa menentukan, apakah siklus menstruasi kita termasuk normal atau tidak normal. Siklus menstruasi sendiri merupakan rangkaian perubahan yang dialami oleh tubuh wanita setiap bulannya sebagai persiapan untuk kemungkinan terjadinya kehamilan.

Setiap bulannya, salah satu ovarium akan melepaskan sel telur. Proses inilah yang dinamakan sebagai proses ovulasi. Sementara itu, pada saat yang sama, perubahan hormonal membuat rahim dipersiapkan untuk kehamilan. Apabila ovulasi terjadi serta sel telur tidak dibuahi, maka lapisan rahim akan dikeluarkan oleh vagina sehingga proses inilah yang dikenal sebagai sebutan haid alias menstruasi.

Selain berfungsi sebagai perencana kehamilan, cara mengetahui siklus menstruasi juga penting untuk melacak siklus menstruasi, terutama pada wanita yang sudah mengalami masa pubertas. Dengan begitu, kita bisa menentukan apakah siklus haid kita termasuk normal atau tidak. Meskipun demikian, siklus haid yang tidak teratur jarang menandakan adanya masalah serius. Akan tetapi, perlu diingat bahwa siklus yang tidak teratur tetap termasuk sebagai salah satu masalah kesehatan. Maka dari itu, yuk kita sama-sama mengenal siklus haid yang normal dan siklus haid yang tidak normal!

1. Siklus haid yang normal
Siklus haid yang normal bisa dilihat dari perhitungan siklus menstruasi. Siklus menstruasi sendiri terhitung sejak hari pertama hingga hari pertama pada menstruasi berikutnya. Akan tetapi, siklus menstruasi setiap wanita tidaklah sama. Pada umumnya, menstruasi dapat terjadi setiap 21 hingga 35 hari sekali. Sementara itu, menstruasi berlangsung selama dua hingga tujuh hari. Selama beberapa tahun pertama menstruasi dimulai, seorang wanita mungkin akan mengalami menstruasi yang cukup panjang. Akan tetapi, siklus haid cenderung semakin memendek dan lebih teratur seiring dengan bertambahnya usia.

Advertisements

Siklus menstruasi yang teratur ditandai dengan durasi yang sama setiap bulannya. Sementara itu, menstruasi sendiri dapat saja disertai dengan rasa sakit ringan maupun berat, atau bahkan tidak sakit sama sekali. Namun, semuanya masih dianggap normal apabila setiap bulannya siklus menstruasi berlangsung selama 21-35 hari. Sementara itu menjelang menopause, siklus menstruasi mungkin saja menjadi tidak teratur lagi.

2. Siklus haid yang tidak normal
Pada umumnya, wanita akan mengalami haid yang berlangsung selama empat sampai tujuh hari. Menstruasi wanita juga dapat terjadi setiap 28 hari. Akan tetapi, siklus menstruasi dapat berlangsung selama 21 hingga 35 hari sekali. Siklus menstruasi yang tidak normal biasanya ditandai oleh beberapa hal seperti siklus yang kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari sekali.

Sementara itu, siklus haid yang tidak normal juga dapat ditandai oleh tiga atau lebih dari siklus haid secara berturut-turut. Siklus haid yang tidak normal juga dapat terlihat dari aliran haid yang jauh lebih deras atau lebih ringan dari yang biasanya. Ada pula yang merasa nyeri, kram, mual, serta muntah. Bahkan, siklus menstruasi yang tidak normal ini bisa memicu adanya pendarahan atau bercak yang terjadi di luar siklus. Pendarahan ini dapat terjadi setelah menopause ataupun setelah berhubungan intim.

Adanya siklus menstruasi yang tidak normal dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya seperti amenore. Kondisi ini terjadi ketika seorang wanita tidak sama sekali mengalami menstruasi selama 90 hari, padahal ia sedang tidak menyusui atau menopause. Selain itu, amenore juga muncul ketika seseorang yang sudah beranjak usia 15 hingga 16 tahun belum mengalami haid.

Advertisements