Pengertian Puasa Tarwiyah dan Keutamaannya

Untuk menyambut lebaran Idul Adha, sebelumnya umat Islam akan melaksanakan terlebih dahulu puasa Tarwiyah dan Arafah. Meski tidak wajib dilaksanakan, namun tidak mengurangi semangat kaum muslim untuk melaksanakan Puasa Tarwiyah.
Apalagi ada banyak keutamaan yang bisa kita dapatkan saat melaksanakannya. Semua umat muslim tentu menjadi tidak sabar untuk menyambut kedatangannya. Nah, agar lebih khusyu dalam melaksanakan ibadahnya, simak ulasan berikut ini tentang pengertian dan keutamaan Puasa Tarwiyah!
Pengertian Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan oleh umat muslim pada hari Tarwiyah yang jatuh di bulan Dzulhijjah atau lebih tepatnya tanggal 8 dibulan Dzulhijjah. Ada banyak pendapat yang menerangkan tentang asal muasal puasa sunah ini.
Namun, para ulama sepakat bahwa Puasa Tarwiyah akan dilakukan pada hari kedelapan bulan Dzulhijjah.
Keutamaan Puasa Tarwiyah

Saat menunaikan ibadah sunnah yang dianjurkan termasuk Puasa Tarwiyah, tentu ada keinginan dalam diri semua orang untuk mendapatkan fadhilahnya. Berikut beberapa keutamaan yang akan didapatkan seseorang setelah melakukan Puasa Tarwiyah :
Bagaikan Melaksanakan Puasa Setahun Penuh
Keutamaan yang pertama ini tentu akan semakin membuat umat muslim lebih bersemangat untuk melaksanakan Puasa Tarwiyah tanggal 8 Dzulhijjah.
Keutamaan tersebut sudah dijelaskan dalam sebuah hadits berikut ini :
“Barangsiapa berpuasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti sebulan. Dan untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun.” (HR. Ali Al-Muhairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas).
Baca juga: 6 Larangan Bagi Wanita Haid Menurut Islam
Amalan yang Paling Dicintai
Keutamaan melaksanakan Puasa Tarwiyah yang kedua adalah berarti orang yang melakukannya juga sudah menjalankan amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT.
Hal itu sudah dijelaskan dalam hadits berikut ini :
“Tiada hari dimana amal sholeh, lebih dicintai Allah selain hari – hari yang sepuluh ini (10 hari pertama bulan Dzulhijjah). ‘Sesungguhnya berpuasa satu hari didalamnya membandingi puasa satu tahun.”
Mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT yang terakhir untuk seluruh umat manusia di bumi. Beliau sudah memberikan banyak contoh tuntunan dalam kehidupan yang bernilai ibadah. Salah satu sunnah yang selalu dilakukan Rasulullah SAW adalah menjalankan Puasa Tarwiyah.
Melaksanakan apapun yang disunnahkan dan dikerjakan oleh Rasulullah SAW tentu akan bernilai ibadah dan mendapat pahala terbaik dari Allah SWT.
Melatih Diri Menahan Nafsu
Sama seperti ibadah puasa lainnya, Puasa Tarwiyah juga bisa membuat siapapun yang melakukannya akan menahan diri. Adanya upaya untuk menahan diri dari segala perbuatan yang tidak baik dan hawa nafsu tentu akan memberikan dampak positif dalam kehidupan.
Dimana orang yang melaksanakan puasa sunah ini akan menjauh dari berbagai macam sifat yang tidak baik. Hal ini juga tentunya akan bernilai ibadah karena sudah berhasil mengalahkan hawa nafsunya.
Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT
Pada dasarnya setiap umat Islam melakukan setiap ibadah termasuk juga Puasa Tarwiyah adalah untuk membawanya makin dekat dengan Allah SWT. Sifat ini sangat disukai oleh Allah SWT daripada melakukan berbagai macam kemungkaran di dunia.
Meningkatkan Kepekaan
Keutamaan melaksanakan Puasa Tarwiyah yang terakhir adalah bisa meningkatkan rasa kepekaan. Dengan menunaikan puasa sunah ini maka kita akan sadar betapa beratnya kaum dhuafa menjalankan kehidupannya.
Ketika rasa iba tersebut sudah muncul, maka setiap orang tidak akan berbuat semena – mena dan senantiasa akan makin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu caranya adalah dengan memberikan apa yang dimilikinya kepada orang lain yang lebih membutuhkan.
Baca juga: 6 Keutamaan Bulan Suci Ramadhan