obatcinta.com – Pernahkah Anda mendengar tentang siklus menstruasi? Bagi Anda yang merupakan wanita dewasa dan sudah melalui masa pubertas, pasti kata-kata ini tidak asing lagi untuk Anda. Siklus menstruasi normalnya datang setiap sebulan sekali. Untuk anak-anak atau remaja yang baru pubertas, tentu jarang sekali terpikir untuk menghitung siklus menstruasi ini. Tetapi bagi Anda yang sudah aktif melakukan hubungan seks, menghitung siklus menstruasi sangatlah penting. Dengan siklus ini, Anda akan tahu kapan masa ovulasi atau masa subur Anda. Apa itu masa ovulasi dan masa subur?yuk kenalilah kalkulator masa subur bersama pasangan anda.
Pengertian Masa Subur
Masa subur adalah masa dimana kehamilan bisa terjadi. Ketika Anda mengalami menstruasi, darah dalam dinding rahim akan meluruh bersama darah kotor dan sel telur yang sudah mati. Hal ini menyebabkan Anda tidak bisa hamil dalam kurun waktu saat sedang menstruasi. Tetapi bila masa menstruasi Anda sudah selesai, maka besar kemungkinan Anda bisa hamil.
Jadi, bila Anda melakukan hubungan seks ketika sedang masa subur, maka besar kemungkinan terjadinya kehamilan.
Pengertian Masa Ovulasi
Masa ovulasi adalah masa dimana sel telur turun ke bagian tuba falupi dan siap untuk dibuahi oleh sel sperma. Perlu diketahui bahwa sel telur hanya hidup sekitar 12 sampai 24 jam saja. Bila sel telur mati, maka sel sperma tidak akan bisa membuahinya. Masa ovulasi biasanya terjadi 12 sampai 14 hari sebelum siklus berikutnya.
Baca Juga : Para Istri Harus Tahu! Inilah Cara Merangsang Pria yang Efektif
Menghitung masa subur Wanita
Cara yang paling umum digunakan untuk menghitung masa subur adalah menggunakan kalender atau siklus menstruasi. Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mempersiapkan tanggal-tanggal siklus minimal 6 bulan sebelumnya. Langkah kedua adalah mencari jangka waktu siklus terpendek dan yang terpanjang.
Langkah selanjutnya perlu Anda perhatikan dengan baik. Pertama, kita akan melakukan perhitungan dengan siklus terpendek. Perlu diingat, pengurangan untuk perhitungan siklus pendek adalah 18, sementara untuk perhitungan siklus panjang adalah 11. Kasus pertama adalah siklus pendek.
Misalnya saja, siklus terpendek selama 6 bulan terakhir adalah 25 hari. Maka, Anda perlu mengurangkan 25 hari dari masa siklus terpendek dengan 18. Jadi, 25 dikurangi 18 sama dengan 7. Berarti, pada siklus atau bulan berikutnya, masa subur Anda akan dimulai sekitar tanggal 7. Angka ini menunjukkan hari pertama kalender masa subur Anda.
Kasus kedua adalah siklus terpanjang. Misalnya saja, siklus menstruasi terpanjang yang pernah Anda alami selama 6 bulan belakangan adalah 32 hari. Maka, Anda perlu mengurangi 32 hari dari siklus menstruasi dengan 11. Jadi, 32 dikurangi 11 sama dengan 21. Maka bisa disimpulkan bahwa tanggal 21 adalah hari terakhir masa subur Anda. Masa subur, terjadi selama kurang lebih 12 sampai 14 hari. Sehingga, pada kasus ini yang hari terakhirnya adalah 21, bisa diketahui bahwa hari pertamanya berkisar antara tanggal 9 atau tanggal 11 pada bulan berikutnya.
Menghitung kalender atau siklus masa ovulasi
Setelah menghitung masa subur, Anda bisa dengan mudah menghitung masa ovulasi. Biasanya, masa ovulasi terjadi antara 2 sampai 4 hari setelah masa subur hari pertama. Singkatnya, masa ovulasi sering terjadi pada hari ketiga masa subur. Misalkan masa subur hari pertama Anda adalah tanggal 1, maka tanggal 3 diperkirakan adalah masa ovulasi hari pertama. Sangat mudah untuk dihitung dan dipahami bukan?
Baca Juga : Inilah Cara Memperbesar Penis secara Alami